Rabu, 12 November 2008

Sekapur Sirih Tentang Penipuan ini

Berikut adalah intisari dari bentuk penipuan penggandaan uang, informasi yang didapat dari pengumpulan berita atau informasi dari korban-korban dari penipuan penggandaan uang yang tidak mau memberitahu kepada pihak lain karena malu, sehingga bisa jadi karena tidak tahu banyak lagi orang Indonesia yang ditipu.

Banyak orang yang tertipu, dan ini kisah nyata tentang penipuan yang terjadi di negeri ini, tetapi semua orang korban penipuan, tidak pernah mengungkap Pelaku Kejahatanan karena malu, ataupun stress ataupun karena alasan lainnya. Korban penipuan tidak mau dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib karena korban takut terseret karena turut ikut serta memberikan modal untuk menggandakan uang.

Penipuan ini bisa disebut uang palsu. Lebih tepatnya penggandaan uang. Pelaku kejahatan yang menipu adalah orang yang berasal dari luar Indonesia, atau bukan warganegara Indonesia. Mereka berasal dari Afrika tetapi praktek ini banyak terjadi di Indonesia. Korban penipuan orang-orang berduit dan memiliki intelektual tapi anehnya mereka percaya saja dengan penawaran ini.

Bentuk penipuan: Penggandaan uang.
Penggandaan uang adalah bentuk penipuan dengan cara Pelaku Kejahatan menawarkan kepada klien atau pemilik uang, kalau Pelaku Kejahatan mampu melakukan penggandaan uang, karena Pelaku Kejahatan memiliki kemampuan khusus untuk menggandakan uang dalam bentuk Dollar tidak dalam bentuk rupiah. Pecahan USD 100.

Pertanyaan: Apakah Pelaku Kejahatan mampu menggandakan uang?
Jawaban: Tidak. Dan uang korban diambil dan ditipu.

Bisnis ini disebut MUGU. Korban penipuan disebut mugu. Arti Mugu dapat dicari di Google.

Bisnis yang ditawarkan oleh Pelaku Kejahatan:
Menggandakan uang, tetapi membutuhkan modal kerja. Kalau memiliki uang atau modal: 20.000 USD maka apabila digandakan mendapat profit 40.000 USD.

Modal : 20.000 USD (uang asli)
Hasil Penggandaan/Profit : 40.000 USD /Rp.400.000.000,- +
Jadi uang yang ada total : 60.000 USD/ Rp.600.000.000,-

Kesepakatan modal dikembalikan kepada pemilik uang yaitu sebesar 20,000 USD dan Hasil penggandaan USD 40,000 akan dibagi dua dengan perincian: USD 20,000 untuk Investor sebagai profit menyediakan modal dan USD 20,000 untuk Pelaku Kejahatan atau Teknisi atas jasa menggandakan uang, biaya produksi, bahan kimia, dan lain-lain.

Pelaku penipuan: sejauh yang diketahui adalah Keturunan Afrika, terutama Kamerun, Central Afrika, Kenya, Kongo, Uganda yang berdiam dan tinggal di Indonesia. Biasanya pekerjaan haram yang terkenal dilakukan di Indonesia oleh keturunan Afrika atau Nigeria adalah kejahatan narkotika (narkoba), tetapi karena negara RI telah memiliki aturan hukum dibidang kejahatan narkoba dengan hukuman sangat tinggi atau bisa dikenakan hukuman mati, maka beberapa pihak berpikir sebelum melakukan kejahatan narkoba. Kejahatan lain yang dilakukan oleh keturunan Afrika adalah kejahatan uang palsu atau penggandaan uang.

Target korban yang dicari adalah : orang kaya yang memiliki uang untuk ditipu, yang target operasional nya ada di seluruh wilayah Indonesia.

Pelaku Kejahatan dan Korban Penipuan

Pelaku Kejahatan
Sejauh yang diketahui adalah Keturunan Afrika, terutama Kamerun, Central Afrika, Kenya, Kongo,Maroko, Uganda yang berdiam dan tinggal di Indonesia. Biasanya pekerjaan haram yang terkenal dilakukan di Indonesia oleh keturunan Afrika atau Nigeria adalah kejahatan narkotika (narkoba), tetapi karena negara RI telah memiliki aturan hukum dibidang kejahatan narkoba dengan hukuman sangat tinggi atau bisa dikenakan hukuman mati, maka beberapa pihak berpikir sebelum melakukan kejahatan narkoba. Kejahatan lain yang dilakukan oleh keturunan Afrika adalah kejahatan uang palsu atau penggandaan uang.

Pelaku penipuan tentunya menyatakan ahli, atau merupakan Teknisi yang handal. Untuk meyakinkan Investor pemilik uang untuk mau dan percaya bahwa ini merupakan bisnis yang tidak ada tandingannya dibandingkan bisnis yang dijalankan lainnya. Tidak ada bisnis yang mencetak profit 100% dalam 1 malam, 1 minggu. Demikian Pelaku Kejahatan memasarkan bisnisnya kepada calon investor.

Minimal uang yang diperlukan: USD 20,000 (Rp.200.000.000,-)
Kalau lebih kecil dari USD 20,000 biasanya Pelaku Kejahatan menolak. Bisnis ini tidak pernah menghasilkan uang sehingga mengakibatkan resiko pelaku kejahatan akan dilaporkan atau ditangkap. Apabila uang kurang dari USD 20,000 maka tidak akan cukup bagi Pelaku Kejahatan untuk profit, dan untuk membebaskan diri apabila ditangkap polisi. Untuk uang bebas.Tapi untuk Pelaku Kejahatan yang tidak mendapatkan nilai minimal USD 20,000 tersebut, tetap mengambil nilai dibawah uang tersebut USD 5,000.

Korban Penipuan
Korban Penipuan: Warganegara Indonesia.
1.-orang yang memiliki uang dalam jumlah banyak, biasanya memiliki pendidikan tinggi, intelektual, ataupun
2.-biasanya keturunan Tionghoa senang menjadi peminat sehingga kerap dijadikan korban
3.-pejabat atau pegawai negeri khususnya yang ingin ikut pemilu, atau membutuhkan dana kampanye
4.yang terakhir adalah anak seorang petinggi bintang 1.

Selain korban warga negara Indonesia, Negara lain yang sering menjadi potensial korban:
1.Singapura,
2.Malaysia,
3.lebih banyak peminat di Thailand,
4.di China, India,
Negara-negara berkembang, dan juga di Amerika Latin.
Tetapi khususnya orang Indonesia adalah peminat dari bisnis ini menurut pengakuan salah satu pelaku kejahatan.

Target wilayah penipuan: seluruh wilayah Indonesia, yang memiliki orang kaya.Pelaku Kejahatan terbang menuju seluruh daerah di Indonesia, Menado, Sulawesi, Kalimantan, Surabaya, dan lain-lain.

Pertanyaan: Apabila benar penggandaan uang bisa terwujud atau terjadi kenapa tidak dilaksanakan di Indonesia tidak di negara asal pelaku kejahatan?
Jawaban: Karena orang Indonesia bisa dibodohi dan gampang ditipu, walaupun memiliki pendidikan tinggi, Sarjana, atau Professor sekalipun, atau juga pejabat-pejabat, dan pengusaha Indonesia.

Kenapa Bisa Tertipu ???

Kalau bawa polisi biasanya transaksi batal. Karena memang Pelaku Kejahatan tidak akan pernah bisa menggandakan uang. Tapi banyak orang percaya, karena Pelaku Kejahatan:
- memiliki handphone merek Vertue, harga 250.000.000 untuk handphone gold, 150.000.000 untuk yang silver;
-pertemuan dengan Investor selalu di hotel bintang lima, berhari-hari, berbulan-bulan, untuk menunjukkan Pelaku Kejahatan tidak pernah kehabisan uang.Padahal untuk membayar hotel tidak jarang banyak menipu travel-travel atau pacar-pacar Pelaku Kejahatan;
- mobil-mobil mewah untuk menandakan mereka mampu mencetak uang.
Menggunakan mobil-mobil mewah, bisa disewa, atau milik sendiri karena sudah dapat membeli banyak mobil mewah hasil menipu;
-Jam mewah
-berbelanja di butik-butik Internasional biasanya di Plaza Indonesia.
Penampilannya dapat dikenali karena menggunakan baju pakaian mewah, belanja berlian atau permata di Plaza Indonesia, sepatu, menggunakan Handphone Vertue 1 milyar, dan menggunakan banyak perhiasan emas atau berlian. Perhatikan saja di Plaza Indonesia. Dari Pimpinan Mafia atau golongan kelas atas Pelaku Kejahatan atau golongan menengah s.d kelas paling bawah.

Kalau ketemu Pelaku Kejahatan pasti bisa tertipu dengan segala kemewahannya, padahal perempuan mana yang tidak kelenger. Selain dilengkapi segala macam asesoris tersebut, Pelaku Kejahatan telah terlatih untuk mengenal karakter korban, bermulut manis, dan keyakinan mereka yakin pasti menjatuhkan dan melumpuhkan lawan.

Pasti Anda akan tertipu!

Supaya tidak tertipu selalu bawa polisi apabila mau mengadakan transaksi, tapi tidak mungkin pacaran bawa polisi.

Apakah Customer mendapatkan hasil dari penggandaan uang?

Sebenarnya Pelaku Kejahatan sangat lihai dan pintar. Dalam membuat cerita, skenario, trik dan persiapan pelaksanaan pekerjaan ini. Waktu sudah dikerjakan, dari berbagai sumber yang memberikan info untuk tulisan ini tidak menerima hasilnya. Bahkan Uang modalnya pun hilang. Artinya, sebenarnya Pelaku Kejahatan hanya mau mengambil uang modal Investor dan tidak dapat membuat dan menggandakan uang. Tetapi agar Investor tertarik, maka harus ada cerita menarik untuk membuat Investor ikut memberikan uang.Yaitu Penggandaan Uang. Uang modal ditukar dengan potongan-potongan kertas dan dibawa oleh Pelaku Kejahatan.

Setiap transaksi pembuatan atau penggandaan uang, selalu dinyatakan tidak berhasil. Walaupun seluruh bahan kimia dan tahapan-tahapan sudah dilakukan dilakukan ahli dan Teknisi, akan tetapi waktu diambil tidak jadi. Padahal pada awal promosi pertama uang dollar yang digandakan jadi. Pasti ada yang salah. Oleh karenanya supaya Investor percaya, maka mereka menyatakan bahwa akan diperiksa di laboratorium khusus.

Semua cerita cuma karangan atau bohong belaka.
Tidak mungkin bisa menggandakan uang termasuk Teknisi atau Pelaku Kejahatan
Bahan kimia pun mungkin hanya tinta atau bedak.
Kertas hanya potongan-potongan berbentuk uang yang pada saat dilihat seperti kertas putih tidak berwarna tapi ada banyangan uang dollar USD 100.
Mungkin memakai magic, karena uang modal dengan silap mata walau diperhatikan oleh Investor selaku pemilik uang, Investor tidak tahu, uang tersebut diambil.
Waktu penggandaan uang pada saat pertama kenapa bisa ditukar ke money changer?
Apakah uang yang digandakan tersebut adalah uang asli yang pura-pura dinyatakan penggandaan akan tetapi sebenarnya uang asli?
kenapa pada saat penggandaan uang USD 20,000 tidak jadi pada saat menggandakan uang 200 atau hanya 100 USD bisa jadi?

Ini semua cuma permainan mencari uang dengan cara menipu belaka.

Apa itu Bisnis Penggandaan Uang dan Marketing Penggandaan Uang

Bisnis yang ditawarkan oleh Teknisi yang menyatakan dirinya ahli:

Menggandakan uang, tetapi membutuhkan modal kerja. Kalau memiliki uang atau modal: 20.000 USD maka apabila digandakan mendapat profit 40.000 USD.

Modal : 20.000 USD (uang asli)
Hasil Penggandaan/Profit : 40.000 USD /Rp.400.000.000,- +
Jadi uang yang ada total : 60.000 USD/ Rp.600.000.000,-

Kesepakatan modal dikembalikan kepada pemilik uang yaitu sebesar 20,000 USD dan hasil penggandaan USD 40,000 akan dibagi dua dengan perincian: USD 20,000 untuk Customer sebagai profit menyediakan modal dan USD 20,000 untuk Teknisi atas jasa menggandakan uang, biaya produksi, bahan kimia, dan lain-lain.

Teknisi = Pelaku Kejahatan

Marketing Penggandaan Uang
Pelaku Kejahatan, tentunya tidak akan ada yang percaya apabila ditawarkan bisnis ini. Dan Pelaku Kejahatan juga tidak mungkin dipercaya langsung apalagi Pelaku Kejahatan adalah warga Negara Asing atau Afrika, oleh karenanya Pelaku Kejahatan memiliki dan memilih marketing. Apabila Pelaku Kejahatan berjenis kelamin laki-laki maka marketingnya pada umumnya perempuan WNI, dan apabila Pelaku Kejahatan berjenis kelamin perempuan marketingnya adalah laki-laki.

Pada umumnya marketingnya adalah pacar atau rekan bisnis. Yang sudah sangat dipercaya. Awalnya Pelaku Kejahatan memberikan uang kepada pacarnya atau calon marekting, atau kenikmatan seks, karena dipercaya oleh beberapa perempuan laki-laki dari Afrika mampu memberikan kepuasan seksual jauh lebih dibandingkan laki-laki Indonesia mengigat ukuran penis yang besar. Apabila sudah terikat dengan kenikmatan uang dan seks, maka untuk mendapatkan itu Pelaku Kejahatan kerap mulai membicarakan dan menyampaikan tentang bisnis penggandaan uang. Selain itu, Pelaku Kejahatan memiliki kemampuan berbahasa cinta yang baik, tata bicaranya sangat manis sehingga membuat percaya perempuan Indonesia dan merasa tidak ada surga lagi.

Baru ketemu bilang mau menikah, janji menikah. Apakah akan menikah? jawabannya : tidak cuma dibohongi akan menikah saja, bahkan dikerjai untuk membantu ini itu keperluan hidup mereka di Indonesia maupun untuk urusan kejahatan.

Pelaku Kejahatan mengetahui kemampuan mereka yang handal dalam bercinta, bebicara manis dan melumpuhkan wanita, sehingga tidak mungkin mereka gagal, Pelaku Kejahatan pandai menilai karakter wanita, laki-laki, dan mampu mengetahui kepribadian marketer ataupun korban dalam waktu cepat. Untuk melumpuhkan satu orang korban sering kali mereka berdiskusi dan saling membantu peran untuk menyatakan bahwa benar calon pacar atau marketing atau korban itu baik, hebat, luarbiasa, cantik dan sangat dibutuhkan. Bayangkan untuk menambah kepercayaan kepada Pelaku Kejahatan, mereka berulang-ulang mereka kagum, bahkan mereka menawarkan ingin melamar dan menikahi perempuan yang baru dikenalnya. Untuk mendapatkan pesona, kepercayaan. Setelah percaya kepada Pelaku Kejahatan, dan mengerti transaksi bisnis, marketer mulai disuruh mencari investor dan akan mendapat kan uang.

Biasanya marketing mereka adalah perempuan-perempuan yang datang dari golongan ekonomi lemah. Mereka turut serta dengan Pelaku Kejahatan, bahkan ada yang sudah menjadi partner tetap mencari korban, menjadi istri dan anak. Untuk mendapatkan korban sang marketer yang perempuan harus menjerat korban, baik pria atau wanita. Seorang marketer wanita yang sudah profesional, mereka akan memiliki daya tarik pemikat atau penarik lawan jenis baik dengan pelet, mengenakan baju yang mengundang perhatian lelaki, bahkan tidur dengan calon korban. Walaupun marketer adalah istri dari Pelaku Kejahatan, tetapi untuk dapat melumpuhkan lawan dan mendapatkan pekerjaan marketer maupun Pelaku Kejahatan disahkan untuk tidur dan berhubungan badan dengan calon korbannya masing-masing dan marketer dan Pelaku Kejahatan tetap sebagai suami istri ataupun kekasih. Kalau Pelaku Kejahatan mendapatkan calon korban yang kaya maka apabila mungkin mereka mengawini dan bisa menumpang hidup selama di Indonesia. lebih tepatnya mungkin seperti mafia.

Tak jarang untuk mendapatkan calon korban, Pelaku Kejahatan mejeng atau belanja di counter-counter butik Internasional di Plaza Indonesia, membeli tas, baju, perhiasan, atau dicounter perhiasan berlian yang ada di plaza tersebut.

Kenapa Pelaku Kejahatan sering masuk ke counter merek Internasional di Plaza Indonesia atau lainnya? Karena mereka dapat berkenalan dan bertemu dengan orang pemilik banyak uang = calon korban.

Sistematika Membaca Blog ini & Kosa Kata

Sistematika membaca Blog ini akan memberikan pengetahuan kepada Anda, bentuk kejahatan penipuan yang terjadi di masyarakat kita, agar Anda dapat memahami secara menyeluruh tentang tulisan ini, maka alangkah baiknya apabila Anda membaca terlebih dahulu mengenai Sekapur Sirih tentang Penipuan Penggandaan Uang. Penulis berusaha memaparkan mengenai tema ini dengan keterbatasan Penulis. Saya yakin sangat bermanfaat.

Kosa Kata
Pelaku Kejahatan: Penipu yang menyatakan dirinya teknisi yang handal untuk melakukan penggandaan uang padahal mereka tidak mampu dan hanya mengambil uangnya.
Teknisi= Pelaku Kejahatan
Investor: Orang yang memiliki uang banyak yang dibutuhkan sebagai modal untuk menggandakan uang.
Korban Penipuan = Investor

Tanya Jawab
Pertanyaan: apakah bisnis tersebut akan memberikan profit kepada Investor ataukah ini penipuan?
Jawaban: Investor tepatnya ditipu. Ini penipuan. Uang modal tersebut dengan kecepatan tangan dan silap mata, mungkin juga magic, sehingga walaupun investor benar-benar menyaksikan pelaksanaan tetapi dapat dikelabui dan uang modal dibawa tanpa sepengetahuan Investor dan proses penggandaan uang dinyatakan tidak berhasil karena ada bahan kimia yang kurang. Dan akan diperiksa di laboratorium.

Pertanyaan : dimana uang modal Investor?
Jawaban : diambil oleh Pelaku Kejahatan atau yang dikenal sebagai Teknisi

Pertanyaan: apakah uang yang gagal jadi tersebut terdapat uang modal seperti yang diyakinkan oleh Pelaku Kejahatan?
Jawabannya: tidak ada. Yang ada cuma uang potongan-potongan kertas.

Pertanyaan: Kertas putih tersebut apakah benar-benar uang dollar?
Jawaban:Tidak, itu hanya kertas biasa seperti kertas HVS yang dipotong-potong berbentuk seukuruan uang dollar.

Pengandaan Uang Dollar Putih dan Hitam

Ada 2 jenis penipuan penggandaan uang yang sering dilakukan oleh Pelaku Kejahatan, yaitu penggandaan uang dollar jenis putih dan dollar hitam.


Penipuan penggandaan uang dengan jenis Dollar Putih
Tahap I
Dollar putih maksudnya Investor menyediakan uang, Dollar pecahan USD 100 untuk digandakan. Uang modal penggandaan dibawa oleh Investor, dan Pelaku kejahatan menyediakan Kertas Putih seperti dalam potongan uang Dollar tetapi tanpa tinta hanya berupa kertas putih (ini yang dimaksud dengan dollar putih). Menurut pengakuan Pelaku kejahatan, kertas uang dollar putih tersebut didapatkan dari Bank Sentral Amerika, akan tetapi prosesnya belum selesai sampai akhir dan diperjualbelikan. Mereka memiliki hubungan dengan salah seorang dari Bank Sentral di Amerika
Serikat.

Selain kertas putih berbentuk dollar USD 100 tersebut, Pelaku Kejahatan menyediakan bahan kimia yang akan membuat dollar putih tersebut jadi seperti uang, bahan yang dibutuhkan tinta, bedak, cairan khusus putih, sarung tangan, ataupun seterikaan untuk meluruskan uang dan juga hair dryer.

Peredaran uang kertas dollar yang belum selesai itu tersebut ada dan harus menghubungi Amerika terlebih dahulu, apabila Investor tidak percaya, maka Pelaku Kejahatan akan menghubungi pegawai Bank Sentral di Amerika Serikat dan Investor dapat berbicara dengan pegawai bank tersebut. Pertanyaannya, apakah benar pegawai tersebut orang Bank Sentral dan berada di Amerika Serikat? Jawabannya: Tidak, itu hanya teman atau rekanan Pelaku Kejahatan yang mengaku pegawai Bank Sentral Amerika Serikat dan mungkin saja berada di Indonesia, atau di tempat lain di luar negeri yang merupakan jaringan mafia pelaku kejahatan penggandaan uang yang berada di luar negeri atau tersebar di berbagai negara.

Tahap II
Setelah disepakati waktu dan tempat pelaksanaan penggandaan uang, Investor hadir bersama Teknisi. Bahan-bahan yang diperlukan dikeluarkan berupa uang modal, kertas putih yang diyakini sebagai uang pengganda, cairan, bedak, dan lain-lain. Investor harus membawa uang modal asli sejumlah minimal yang telah ditentukan dan disepakati dengan Teknisi.

Pada saat proses pembuatan penggandaan uang, disaksikan dengan seksama, selanjutnya, setelah menunggu waktu yang ditentukan dibuka dan dicuci, dikeringkan. Lalu Teknisi menyatakan uang tidak jadi dan tidak bisa ditukar. Maka seluruh uang modal rusak. Pelaku Kejahatan akan menyatakan ada masalah dengan uang yang digandakan. Investor panik dan menuntut, tetapi dengan tenang Teknisi menyatakan akan memeriksa di laboratorium dan minta ijin keluar dari ruangan. Pembelaan diri teknisi adalah semua proses sudah dilakukan sesuai tahapan dan sempurna oleh karenanya minta waktu besok atau pada waktu yang ditentukan diperlukan akan memberitahu hasil penelitian laboratorium. Pada saat berpisah uang modal Investor berarti sudah dibawa oleh Teknisi = Pelaku Kejahatan.

Tahap III
Pada saat Teknisi keluar ruangan mereka sudah membawa uang modal tersebut bersama mereka, walaupun mereka menyatakan ada didalam uang yang rusak dan dipengang oleh Investor. Agar Investor percaya dan membiarkan Teknisi keluar dari ruangan, maka uang penggandaan yang rusak dipegang oleh Investor. Pelaku Kejahatan menyebutkan bahwa uang modal mereka ada di dalam bersama-sama uang penggandaan yang diserahkan untuk dipegang oleh Investor.

Tahap III
Setelah penggandaan uang gagal, Teknisi dan Investor berjanji untuk bertemu kembali, untuk mengatasi masalah dan agar uang dapat dijadikan. Menurut mereka sudah dapat ditemukan masalahnya, dan Teknisi menyatakan harus melakukan penambahan bahan kimia, karena kalau tidak akan dan hasil uang kertas hasil penggandaan rusak semua. Atau Teknisi menyatakan untuk memperbaiki uang tersebut menjadi sempurna masih butuh bahan kimia lain dan teknisi lain yang lebih handal yaitu orang lain asal menambah uang lagi sejumlah yang ditentukan untuk membeli bahan kimia sejumlah Rp. 100.000.000,- atau Rp. 1.000.000.000,- (baik dalam ratusan juta maupun milayaran rupiah).

Tahap IV
Ada investor yang masih mau menyerahkan kembali ratusan atau milyaran juta untuk menyelamatkan uang penggandaan yang rusak tersebut dan bisa jadi dollar untuk ditukar kembali. Dengan harapan untuk menyelamatkan uang modal pertama yang tidak jadi. Dan berjanji untuk melakukan disatu waktu, tempat tertentu. Selanjutnya uang investor diambil dan penggandaan uang tidak pernah berhasil. Tertipu untuk ke-2 kali.

Apakah setelah menyerahkan uang ke-2 tersebut, uang penggandaan jadi?
Jawabannya : tidak dan uang diambil lagi oleh Teknisi untuk kepentingannya.

Penipuan penggandaan uang dengan jenis Dollar Hitam
Dollar hitam adalah uang kertas hitam seukuran dollar Amerika Serikat yang berwarna hitam, dinyatakan oleh teknisi uang tersebut perlu sedikit cairan saja sehingga akan menjadikannya Uang Dollar pecahan 100 USD dan dapat ditukarkan.

Uang tersebut diletakkan didalam koper-koper, yang berisi uang dan dibungkus plastik, tidak boleh terkena udara, karena akan rusak. Padahal uang tersebut hanya bagian atasnya saja uang dollar, sedangkan bawah dari uang tersebut adalah potongan-potongan kertas berwarna hitam seukuran dollar.

Contoh: Teknisi menyampaikan ada 20 Milyar dollar hitam yang membutuhkan hanya 5 Milyar modal untuk membeli cairan sehingga dapat memutihkan dollar hitam untuk menjadi dollar yang dapat ditukar di money changer. Keuntungannya 4 kali lipat. Pada saat uang 5 Milyar diserahkan dan dibeli cairan, Investor berhak memegang koper-koper berisi uang sebanyak 20 Milyar. Uang 5 Milyar tersebut ditukar dengan koper berisi potongan kertas.

Uang kertas hitam ditukar yang katanya 20 Milyar = uang asli sebesar 5 Milyar.

Pelaku Kejahatan: Pintar, pandai.
Investor: Bodoh.